Di Indonesia dan Jepang, orang-orang penjualan cenderung berpikir bahwa "penjualan" adalah segalanya, jadi ada banyak orang yang tidak ingin diberi tahu oleh "bagaimana cara menjual", terutama tentang bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan. Sisi juga sering melihat situasi di mana ia tidak berani mengatakan, "Terlihat bagus karena membuat penjualan." Namun, jika Anda menyerahkannya pada "personalisasi" dari setiap perwakilan penjualan dengan cara ini, Anda tidak dapat mengajarkan keterampilan kepada anggota di bawah ini, Anda tidak dapat mengenali poin peningkatan untuk menjadi lebih baik, gagal mengulangi pengalaman sukses masa lalu yang lalu Masalah seperti itu muncul. Kerangka kerja untuk menganalisis kebutuhan pelanggan, metode tanya-jawab untuk mengekstraksi informasi dari berbagai sudut, metode respons ketika ditolak, item cek yang akan dikonfirmasi pada akhir pertemuan, dll. Namun, jika Anda benar-benar berlatih bermain peran dalam pelatihan kami, bahkan orang-orang penjualan veteran akan menyadari bahwa itu sangat sulit. Juga, dengan membongkar isi komunikasi menjadi tiga U (Memahami), P (Mengusulkan), dan C (Menutup) dan belajar dengan menempatkan mereka ke dalam "jenis", menjadi lebih mudah untuk menunjukkan di mana bawahan hilang. Saya jadi tahu banyak apa yang hilang. "

 

Adalah umum di Jepang dan Indonesia bahwa belajar dengan mempelajari "model" dasar dapat membuat banyak pemberitahuan karena biasanya bisnis yang keluar dan seringkali mandiri.

 

Cicombrains Director / Konsultan Senior Katsu Mikiko